KREATIVITAS SEBAGIAN DARI PESIKOLOGI
Ketika membahas masalah kreativitas, maka pembahasan ini tidak luput dari preinsip ilmu psikologi, karna psikologi merupaan bidang ilmu yang menggarap tentang perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiyah.Alangkah baiknya,sebelum melangkah lebih jauh mengenai pembahasan kreativitas dalam psikologi,mariuntuk terlebih dahulu kita bahas pengertian dari psikologi.
Psikologi dalam ilmu bahasa berasal dari kata “Psyche” yang diartikan jiwa dan perkataan “logos” yang bermakna ilmu atau biasanya diartikan ilmu pengetahuan, jika diartikan secara lengkap maka psikologi bermakna ilmu pengetahuan tentang jiwa dan lebih singkatnya ilmu jiwa.
Kemudian apa yang dimaksud dengan psikologi? Untuk menjawab pertanyaan ini, diterangkan beberapa pendapat para ahli dalam ilmu ini, yang satu diantara yang lain saling berbeda persepsi untuk menjawab apa yang dimaksud psikologi?Menurut Woodworth dan Marquis (1957) yang dikutip oleh Lailatul Fitriyah Dan Muhammad Jauhar,psikologi adalah ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu.
entu aktivitas individu memeliki arti yang majmuk, baik aktivitas yang dilandasi oleh kesadaran ataupun aktivitas yang diluar kendali individu.
Kemudian menurut Branca (1964) yang dikutip oleh Lailatul Fitriyah Dan Muhammad Jauhar,Branca berpendapat bahwa sebenarnya psikologi adalah ilmu tentang tingkahlaku manusia. Pendapat ini diterangkan dalam karya ilmuyahnya yang berjudul Psychology: The Science of Behavior.
Jika kita simpulkan dari pendapat para ahli diatas, ilmu psikologi adalah ilmu mengenai jiwa, akan tetapi karna jiwa tidak bisa dilihat, maka aktivitas atau perilaku dari individulah yang menjadi wujud atau manifestasi dari jiwa itu sendiri.
Dalam ilmu psikologi umum, Perilaku yang dilakukan oleh manusia dapat dibagi menjadi dua,yang pertama yaitu perilaku yang terjadi atas dasar sepontanitas yaitu “refleksif”seperti kedipan mata bila terkena sinar, kerutan kening pada waktu merasakan sakit dan contoh yang lainnya,yang kedua adalah perilaku yang didasari kesadaran otak yang disebut “nonrefleksif” seperti memukul, berbicara, mencipta, dan contoh yang lain.
Adapun salah satu dari aktivitas manusia yang tergolong non refleksi adalah membuat sesuatu, baik menciptakan sesuatu yang pernah diciptakan maupun menciptakan sesuatu yang belum pernah diciptakan, membuat karya baru merupakan wujud dari pola pikir yang cerdas sebagai mana yang dimiliki oleh semua manusia, pola pikir itu kemudian diwujudkan dalam subuah ciptaan, hal seperti ini selanjutnya dinamakan dengan kreativitas.
Dalam psikologi umum, Aristoteles yang dikutip oleh Lailatul Fitriyah Dan Muhammad Jauhar menggolongkan kreativitas pada “anima intelektiva”yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh manusia, hal serupa disampakan oleh Ki Hajar Dewantara, beliau menyampaikan bahwa“anima intelektiva” hanya dikususkan pada manusia.
Menurut Juan Huarte (dalam wahab 2006) yang dikutip oleh Rahmat Aziz, Kemampuan dan kecerdikan manusia yang paling tinggi dan tidak dimiliki oleh makhluk lainnya adalah kreativitas, hal inilah yang mendorong Aristoteles dan Ki Hajar Dewantara menggolongkan kemampuan manusai pada lefel yang paling tinggi.
Kemampuan kreatif memang sangatllah perlu, dari kemampuan ini manusia selalu bisa menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, dari sejak zaman purba yang hanya memiliki fasilitas serba terbatas sampai saat ini, zaman modern, zaman yang serba instan dan penuh dengan kemudahan, manusia terus mengembangkan potensi kreatif yang dimilikinya, dengan menemukan dan menciptakan penemuan-penemuan baru untuk keberlanjutan dan kemudahan bagi ummat manuasia.
Tidak ada komentar: